Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

riwayat


Riwayat


Riwayat kesehatan dari seorang pasien (sering disebut anamnesa) [1][2] ) adalah informasi yang diperoleh dokter dengan cara menanyakan pertanyaan tertentu, dan pasien dapat memberikan jawaban yang sesuai (dalam kasus ini, sering kali disebut heteroanamnesa).
Seorang dokter biasanya akan berusaha memperoleh informasi:
  • Nama, usia, tinggi, berat badan
  • Masalah atau komplain utama pasien dan riwayatnya
  • Riwayat kesehatan pada masa lalu (seperti penyakit berat, operasi/pembedahan, atau penyakit yang tengah diderita seperti diabetes)
  • Kelainan pada organ
  • Riwayat keluarga
  • Riwayat penyakit pada masa kanak-kanak
  • Status sosial, pekerjaan, penggunaan obat, tembakau, alokohol
  • Penggunaan obat rutin
  • Alergi
  • Kehidupan seks
Secara prinsip, bidan pun memiliki pengetahuan dasar seperti yang dimiliki dokter. Di antaranya, tahu cara mengukur tekanan darah, berat badan pasien yang dapat ditoleransi semasa hamil, denyut jantung janin yang normal maupun bila ada gangguan, dan pemeriksaan lainnya selama kehamilan. Bidan pun disiapkan untuk membantu persalinan baik spontan maupun dengan bantuan selama prosesnya normal (melalui jalan lahir). Pertolongan pertama pun dapat dilakukan oleh bidan jika ibu mengalami perdarahan selama kehamilan maupun setelah persalinan. Bidan juga diizinkan memberikan obat-obatan sederhana untuk mengurangi kontraksi sebelum waktu persalinan atau meningkatkan kontraksi rahim setelah persalinan demi menghentikan perdarahan, termasuk memasang infus atau melakukan tindakan lain yang bersifat mendesak (emergency).
Namun demikian, bidan tidak disiapkan untuk menangani kompleksitas masalah kehamilan maupun persalinan dengan risiko tinggi yang mengancam keselamatan jiwa ibu dan janin. Oleh karena itu keluarlah Undang-Undang Praktik Kedokteran No 29 tahun 2004 yang isinya menegaskan bahwa seorang bidan hanya menangani kasus persalinan yang normal. Sementara dokter spesialis obstetri hanya boleh berpraktik di tiga fasilitas kesehatan atau rumah sakit; bukan di rumah bersalin atau rumah bidan.
Yang perlu diketahui, sekalipun ibu hamil adalah pasien dokter, namun selama menunggu pembukaan jalan lahir di rumah sakit, ibu akan didampingi oleh bidan bukan oleh dokter. Ini memang sudah merupakan mekanisme di rumah sakit bahwa bidan bertugas menjaga pasien dokter kandungan selama proses persalinan. Aturan tersebut dibuat mengingat jumlah dokter yang terbatas sementara pasiennya begitu banyak dengan masalah yang berbeda-beda. Keuntungannya, pasien dapat membagi keluh kesahnya dengan bidan yang biasanya mampu menenangkan perasaan ibu. Tak perlu khawatir karena bidan akan selalu mencatat perkembangan persalinan dan melaporkannya dari waktu ke waktu kepada dokter. Dokter pun akan terus memantau kondisi pasien dan menginstruksikan tindakan yang harus dilakukan oleh bidan. Biasanya dokter akan datang sekitar satu jam atau mendekati saat persalinan.
Rutinitas Pemeriksaan Kehamilan
Apa saja yang seharusnya dilakukan dokter dalam pemeriksaan kehamilan awal? Daftar di bawah bisa dijadikan pegangan untuk menilai bagus tidaknya dokter yang anda pilih.
  1. Identitas pasien dan suami termasuk nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama alamat → identifikasi / mengenal pasien dan mengetahui status sosial ekonomi untuk menentukan anjuran / pengobatan yang akan diberikan serta penentuan prognosa kehamilan setelah mengetahui umur pasien
  2. Keluhan – keluhan yang muncul sebelum pemeriksaan
  3.  Riwayat menstruasi
    - teratur/tidak, lamanya, banyaknya darah, nyeri +/- → menilai faal alat kandungan
    - HPHT / hari pertama haid terakhir → penentuan taksiran partus dengan hukum NAEGELE : (tanggal + 7) (bulan – 3) (tahun + 1)
  4. Riwayat perkawinan → kawin/tidak, berapa kali, berapa lama
  5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/- , hiperemesis gravidarum +/- → prognosa
  6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/-, perdarahan +/-, siapa yang menolong → prognosa
  7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ? → prognosa
  8. Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir, bagaimana keadaan sekarang (normal/ cacat)
  9. Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan gerak anak, hamil muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/-), hamil tua (edema kaki / muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)
  10. Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/- (DM, kelainan genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)
  11. Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya , jenisnya, berapa lama, efek samping
Untuk kunjungan selanjutnya, rutinitas yang terjadi adalah menimbang berat badan, memeriksa tekanan darah, dan biasanya USG. Berat badan perlu dikontrol setiap bulannya. Kenaikan berat badan yang tidak sesuai (normal : 1-2 kg perbulan) bisa mengindikasikan terdapat masalah pada kehamilan ibu. Begitu pula dengan tekanan darah. Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi dari tekanan darah normal, tentu berbahaya bagi janin. USG saat ini dilakukan oleh hampir semua dokter kandungan di setiap kunjungan. Gunanya untuk melihat kondisi bayi, letak, jenis kelamin, dan kondisi air ketuban. Ibu hamil juga dapat menyampaikan keluhan-keluhan yang terjadi selama kehamilan.
Dokter yang baik seharusnya menanyakan pertanyaan-pertanyaan di atas pada awal kunjungan ibu. Hal ini perlu untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang riwayat kesehatan anda, agar penanganan kehamilan lebih baik.
Anda boleh berpaling dari dokter yang terlihat cuek atau terburu-buru dalam menghadapi pasiennya. Dokter seperti ini akan membuat anda tidak nyaman. Seharusnya pasien dapat dengan leluasa menanyakan dan berkonsultasi keadaan kehamilannya kepada dokter, tanpa diburu-buru. Memilih dokter yang tidak terlalu terkenal ada kalanya lebih baik dari yang terkenal. Ikuti saja naluri anda, bila anda nyaman bersama dokter itu, silahkan kembali pada kunjungan berikutnya. Tetapi bila tidak, sebaiknya anda mulai hunting dokter yang baru. Bila saat pemeriksaan saja anda merasa tidak nyaman, bagaimana nanti ketika persalinan kelak?
Dokter Periksa Kandungan = Dokter saat Bersalin?
Sebaiknya memang dokter yang menangani persalinan kita adalah dokter yang rutin memeriksa kehamilan kita. Namun karena lain hal, mungkin saja kita tidak bisa menggunakan jasa dokter yang memeriksa kandungan saat kita bersalin. Tidak mengapa. Ini triknya, agar persalinan tetap berjalan lancar.
  1. Pastikan tempat praktek dokter saat persalinan anda memiliki peralatan yang lengkap dan higienis.
  2. Survey lokasi dan peralatan pembantu persalinan perlu dilakukan saat usia kandungan mencapai 7 bulan. Lakukan dengan santai tanpa terburu-buru. Pilih yang menurut anda paling nyaman dan lokasinya mudah dicapai.
  3. Periksakan kandungan anda mulai usia 8 bulan lebih kepada dokter yang akan menangani persalinan. Bila memungkinkan, anda dapat memberikan catatan medis dari dokter kandungan anda sebelumnya. Bila tidak, pastikan dokter mendapat informasi awal seperti yang anda berikan saat pertama kali memeriksakan kandungan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar